Tentang kontroversi sejarah penemuan email, dimulai pada akhir tahun 1971, saat internet belum ada, seorang pria menulis pesan di komputer. Pesan yang tertulis hanya urutan awal tombol pada keyboard komputer “QWERTYUIOP”. Pria tersebut mengirim rangkaian huruf itu ke dirinya sendiri via jaringan komputer.

Kontroversi Sejarah Penemuan Email

Pria itu adalah Ray Tomlinson, pekerja pada Bolt, Beranek & Newman, salah satu perusahaan kontraktor di ARPANET, cikal-bakal pengembang jaringan internet Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS). Pesan singkat tersebut menjadi sejarah bagi teknologi komunikasi masa kini. Ini mirip saat Martin Cooper, penemu ponsel mengucapkan kata-kata singkat saat menguji coba ponsel pertama di dunia pada 1973.

Pesan yang ditulis Ray Tomlinson itu adalah cikal bakal dari sistem yang kita kenal saat ini dengan nama email. Email atau electronic mailalias surat elektronik menjadi penantang dari keberadaan surat konvensional yang selama berabad-abad sebagai alat komunikasi manusia.

Tomlinson mencetuskan penggunaan tanda “@” guna membedakan dari mesin apa pengguna mengirimkan pesan. Ray Tomlinson lahir di Amsterdam, New York, AS pada 1941. Ia memperoleh gelar sarjana teknik elektrik dari Rensselaer Polytechnic Institute pada 1964. Ia mendapatkan gelar master di bidang yang sama dari Massachusetts Institute of Technology. Sejak 1960-an Tomlison memilih bekerja pada Bolt, Beranek & Newman yang kemudian menjadi bagian penting bagi hidupnya dan umat manusia.

Bekerja di Bolt, Beranek & Newman, Roy Tamlinson banyak berhubungan dengan jaringan ARPANET.Sebelum akhirnya menciptakan email, Tamlinson mengembangkan sistem operasi bernama TENEX. Di dalam TENEX, tercakup program kontrol ARPANET. Tamlinson menulis program bernama CPYNET, program transfer file yang memanfaatkan jaringan ARPANET.

Setelah TENEX dan CPYNET, Tomlinson memodifikasi program cikal-bakal email bernama SNDMSG. Hasil modifikasi itu akhirnya dapat digunakan untuk mengirim pesan antar komputer, asalkan terhubung di jaringan yang sama yakni ARPANET. “Jangan bilang siapa-siapa! Ini bukan yang seharusnya kita kerjakan,” kata Tomlinson mengomentari hasil karyanya itu.

Sebelum Tamlinson sukses memodifikasi SNDMSG, pesan yang dikirim via komputer hanya bisa diterima di komputer yang sama. Pesan atau email buatan Tamlinson belum bisa seperti saat ini yang multi guna dan terkoneksi luas dengan internet global.

Namun, karya Tomlinson tak bisa dianggap remeh dan diapresiasi banyak pihak. Pada 2011, Tomlinson masuk di urutan-4 “MIT 150” tentang inovator terhebat. Setahun berselang namanya diabadikan Internet Hall of Fame.

Apresiasi kerja Tomlinson menciptakan email dan tanda “@” makin tinggi. Terutama ketika ia meninggal pada 5 Maret 2016. Gmail, layanan yang pada Februari 2016 memiliki 1 miliar pengguna aktif, berkicau soal rasa terima kasihnya pada Tomlinson.

“Terima kasih, Ray Tomlinson, telah menciptakan email dan menempatkan tanda @ di peta,” demikian menurut Gmail untuk memberi penghormatan pada Tomlinson.

Apa yang disampaikan oleh Gmail dan pemberitaan media tentang meninggalnya pencipta email telah mengusik Shiva Ayyadurai. Ayyadurai menyatakan bahwa “pencipta email masih hidup” melalui tulisan yang diterbitkan di  blog pribadinya.

Kontroversi Sejarah Penemuan Email

Shiva Ayyadurai lahir di Bombay, India, 2 Desember 1963. Pada 1978, Ayyadurai mengikuti kegiatan summer program di Courant Institute of Mathematical Science, New York University. Kegiatan itu, jadi salah satu tahap awal Ayyadurai mengenal dan memahami pemrograman komputer. Saat masih berstatus sebagai siswa pada Livingston High School, Ayyadurai memilih menjadi sukarelawan di University of Medicine and Dentistry of New Jersey.

Menjadi sukarelawan di University of Medicine and Dentistry of New Jersey, Ayyadurai menciptakan program komputer bernama “Email.” Melihat laman resmi Library of Congress, program komputer itu dideskripsikan sebagai program sistem surat elektronik. Pada 1981, ia memperoleh copyright atas karyanya.

“Saya menamai program EMAIL, kata yang belum pernah digunakan dalam bahasa Inggris, dan saya memperoleh copyright,” kata Ayyadurai dengan tegas dalam unggahan blognya. Ayyadurai menyatakan bahwa ciptaan Tomlinson tak bisa disebut email. Itu hanya bisa disebut program pengirim pesan biasa. Menurut Ayyadurai, email merupakan sistem yang mengandung Inbox, Outbox, Drafts, Folders, Attachments, Carbon Copies, Groups, Forwarding, Reply, Delete, Archive, Sort, hingga Bulk Distribution.

Ayyadurai mengklaim menjadi pencipta email banyak diberitakan media, salah satunya oleh The Washington Post. Dalam pemberitaan tentang Museum Smithsonian yang membeli dokumen terkait program bernama Email, The Washington Post mengatakan bahwa Ayyadurai adalah sosok pencipta email. Namun, The Washington Post telah menganulirnya. Pernyataan bahwa Ayyadurai pencipta email “telah dikoreksi.”

Tapi bisa dikatakan bahwa Ayyadurai sebenarnya hanya menciptakan program komputer bernama Email, bukan menciptakan email dalam arti sebenarnya. Namun, idenya tentang Inbox, Outbox, Drafts, Folders, Attachments, Carbon Copies, Groups, Forwarding, Reply, Delete, Archive, Sort, hingga Bulk Distribution tak bisa diabaikan.

Demikian tentang kontroversi sejarah penemuan email. sedikitnya informasi ini memberikan gambaran mengenai teknologi yang sudah menjadi bagian dari hidup kita sampai sekarang.  (dari berbagai sumber)

 

———–

Tentang Ray Tamlinson

Tentang Shiva Ayyadurai